Ceker Lapindo Sudah Tidak Pedas Lagi. Sore ini tepat sebelum maztam menulis artikel ini maztam di rubungi oleh perasaan haus. Haus akan rasa pedas. Ceker lapindo adalah solusi, setelah dirasa kripik super pedas maichi ternyata pedasnya gak enak, sebagai pecinta rasa pedas, rasa pedas ter enak berasal dari tanaman Lombok atau cabai, apalagi yang baru segar baru di petik dari pohonnya, pedasnya enak.
Ceker lapindo merupakan makanan khas sidoarjo, terdiri dari ceker yang di siram oleh kuah panas "Lapindo", yang jika kita melihat ke bawah mangkuknya isi nya hanya lombok atau cabai berwarna warni merah kuning hijau. Maztam dulu pernah kesana sekali dengan mbak wulan (yang punya blog http://naluwnovi.blogspot.com/ ), yaitu yang ada di sebelahnya Masjid Agung Sidoarjo, dengan hasil akhir mbak wulan tidak (sanggup) menghabiskan Mangkuk Ceker Lapindo nya , dan saya yang merasa ketagihan
Terlepas dari berita 80% sisa ganti rugi korban lapindo dan sertifikat rumah korban lumpur di daerah Kahuripan yang tak kunjung turun, label Lapindo sukses di jadikan trade mark ceker terpedas.
Ladalah maztam lupa, ternyata ceker lapindo buka 2 cabang, satunya ada di depan SMP 1 Sidoarjo, pas banget dengan jalur pulang maztam ini, dan ternyata disana buka. Alhasil maztam capcus, eksekusi memakirkan Mepi meski agak kesulitan karena parkirannya sedang full, tak lupa juru parkir bilang " gak usah di kunci mas "
Akhirnya pesan 1 mangkuk Ceker Lapindo, 1 mangkuk itu berisi sekitar 6-7 ceker yang lagi lagi disiram oleh kuah yang cukup segar dan hummm pedaassnya .. juga tak lupa membeli nasi dan esteh, dan langsung nyerobot cari tempat yang PeWe untuk makan sendiri.
Berikut ini cara makan Ceker Lapindo versi maztam :
Di jamin nangis nangis, kalau lagi pilek ingus keluar semua, eh iya waktu di pertengahan makan maztam bingung ada cewek yang ngeliatin maztam terus, maztam sih cuek aja, fokus di nafas karena karena kepedasan, ehh tiba tiba cewek itu ngehampiri maztam, kelihatannya sedang bungkuns ceker lapindo, lalu ndulit maztam, "loh maz kok mangan ijen / lho mas kok makan sendiri ", maztam yang tengah tidak konsentrasi pun kelabakan sambil mikir ini siapa yaaa, "enggeh mbak, sambil maztam senyum senyum - kepedesan" , "aku mulih sik mas", "nggee" , ternyata itu adalah mbak mbak warung kopi langganan maztam di gading fajar, gak keliatan toh pake helm sih soalnya hehehhe.
Setelah sukses menghabiskan satu porsi sendiri, dengan bangganya maztam pergi, eh bayar dulu lah, dengan wajah merah keringetan dan beberapa ingus yang offset, ibuk kasir bilang "yoo ikii lapindo ee metu kabeh / ya ini lapindo nya keluar semua" maksudnya mungkin keringat dan ingus, "saya hanya tersenyum ganteng, karena tersenyum manis terlalu mainstream"
Total uang yang maztam keluarkan untuk :
1 mangkuk ceker lapindo + nasi + es teh + krupuk + parkir
adalah Rp 21.000
Di akhir kata maztam mengucapkan terimakasih artikelnya sudah di baca dan saya hanya bisa tersenyum ganteng, karena tersenyum manis terlalu mainstream
gambar sumber : http://sepung.blogdetik.com/2011/10/02/ceker-lapindo-pedasnya-manteb/ |
Ceker lapindo merupakan makanan khas sidoarjo, terdiri dari ceker yang di siram oleh kuah panas "Lapindo", yang jika kita melihat ke bawah mangkuknya isi nya hanya lombok atau cabai berwarna warni merah kuning hijau. Maztam dulu pernah kesana sekali dengan mbak wulan (yang punya blog http://naluwnovi.blogspot.com/ ), yaitu yang ada di sebelahnya Masjid Agung Sidoarjo, dengan hasil akhir mbak wulan tidak (sanggup) menghabiskan Mangkuk Ceker Lapindo nya , dan saya yang merasa ketagihan
Terlepas dari berita 80% sisa ganti rugi korban lapindo dan sertifikat rumah korban lumpur di daerah Kahuripan yang tak kunjung turun, label Lapindo sukses di jadikan trade mark ceker terpedas.
Kronologi TKP
Maztam sedang merasa sendiri, akhirnya mempunyai inisiatif untuk membeli ceker lapindo yang super pedas itu, dengan mengendarai Mepi menuju Alun Alun Sidoarjo. Ladalah ternyata tutup, maztam pun kecewa dan beranjak pergi ke arah gading fajar tapi lewat arah Pagerwojo / Magersari.Ladalah maztam lupa, ternyata ceker lapindo buka 2 cabang, satunya ada di depan SMP 1 Sidoarjo, pas banget dengan jalur pulang maztam ini, dan ternyata disana buka. Alhasil maztam capcus, eksekusi memakirkan Mepi meski agak kesulitan karena parkirannya sedang full, tak lupa juru parkir bilang " gak usah di kunci mas "
Akhirnya pesan 1 mangkuk Ceker Lapindo, 1 mangkuk itu berisi sekitar 6-7 ceker yang lagi lagi disiram oleh kuah yang cukup segar dan hummm pedaassnya .. juga tak lupa membeli nasi dan esteh, dan langsung nyerobot cari tempat yang PeWe untuk makan sendiri.
Berikut ini cara makan Ceker Lapindo versi maztam :
- Ambil satu ceker lalu makan tanpa nasi
- Makan nasi tapi tanpa ceker, tapi diserokkan ke arah kuah yang super pedas itu
- Makan nasi sampai nasi tinggal setengah
- Jangan lupa estehnya di seruput, pasti - karena ini kuah pedasnya liaaarrr
- Setelah tinggal setengah nasinya, makan semua cekerrr, dan sisakan satu
- Makan nasi + kuah sampai nasi dan kuah habis
- Dan ceker terakhir ...
- Selamat anda berhasil menghabiskan satu porsi ceker lapindo versi maztam
Di jamin nangis nangis, kalau lagi pilek ingus keluar semua, eh iya waktu di pertengahan makan maztam bingung ada cewek yang ngeliatin maztam terus, maztam sih cuek aja, fokus di nafas karena karena kepedasan, ehh tiba tiba cewek itu ngehampiri maztam, kelihatannya sedang bungkuns ceker lapindo, lalu ndulit maztam, "loh maz kok mangan ijen / lho mas kok makan sendiri ", maztam yang tengah tidak konsentrasi pun kelabakan sambil mikir ini siapa yaaa, "enggeh mbak, sambil maztam senyum senyum - kepedesan" , "aku mulih sik mas", "nggee" , ternyata itu adalah mbak mbak warung kopi langganan maztam di gading fajar, gak keliatan toh pake helm sih soalnya hehehhe.
Setelah sukses menghabiskan satu porsi sendiri, dengan bangganya maztam pergi, eh bayar dulu lah, dengan wajah merah keringetan dan beberapa ingus yang offset, ibuk kasir bilang "yoo ikii lapindo ee metu kabeh / ya ini lapindo nya keluar semua" maksudnya mungkin keringat dan ingus, "saya hanya tersenyum ganteng, karena tersenyum manis terlalu mainstream"
Total uang yang maztam keluarkan untuk :
1 mangkuk ceker lapindo + nasi + es teh + krupuk + parkir
adalah Rp 21.000
Oh iyah, masalah judul memang sengaja supaya ada minat baca, siapapun yang bilang ceker lapindo sudah tidak pedas lagi itu paling tidak ada dua orang 1. Orang sinting, dan 2. Orang gila. Ceker lapindo itu selalu pedas !!!
Di akhir kata maztam mengucapkan terimakasih artikelnya sudah di baca dan saya hanya bisa tersenyum ganteng, karena tersenyum manis terlalu mainstream