Langsung ke konten utama

Mengenal The Law Of Diminishing Return dan Aplikasinya Pada Usaha Kecil

Lama maztam tak update blog ini, akhirnya mempunyai bahasan baru yang cukup informatif, yaitu mengenal salah satu teori produksi yang cukup terkenal yakni "The Law Of Diminishing Return" dan bagaimana kira kira cara pengaplikasikannya. Mari kita bahas dulu apa definisi dari TLOFR ini... Jika diartikan dengan bahasa Indonesia The Law Of Diminishing Return berarti "Hukum Kembali Berkurang", memang terlihat sedikit aneh yah kalau dijelaskan dengan bahasa Indonesia tapi jika dilihat dari artinya adalah sebuah hukum atau teori dimana kenaikan suatu faktor produksi (Land, Labor, Capital, Tecnology, and Enterpreneurship) pada suatu titik bisa mengakibatkan berkurangnya pendapatan.

Lohh kok aneh?? jika dipikir diangan angan seharusnya apabila kita menambah faktor produksi, atau hal hal yang berhubungan dengan produksi suatu jasa atau barang malah yang terjadi ada pengurangan pendapatan, asumsi awal adalah ketika  kita memiliki 10 karyawan itu lebih menghasilkan daripada 7 karyawan itu sebetulnya bisa jadi tidak selalu benar, barangkali kita bisa memproduksi lebih banyak dengan 7 orang dari pada 10 orang. Padahal secara hitungan matematis 10 itu lebih banyak daripada 7, tapi mengapa dengan hanya 7 kita bisa menghasilkan lebih banyak ?

Mari kita asumsikan hal ini dalam soal cerita

Tokoh Utama : Pak Dani
Usaha : Catering


Session 1


Faktor-Faktor Produksi
Labor (karyawan) : 3 orang
Land (Tempat Usaha) : Rumah Pak Dani Sendiri
Capital (Modal) : 3 Juta Rupiah (untuk operasional dll)
Enterpreneurship : Pak Dani baru pertama kali buka usaha, namun sudah ada teman yang mau mengajari
Techology : Belum ada, semua dikerjakan manual


Pada saat awal Pak Dani membuat usaha katering di rumahnya, karyawannya ada 3. Dengan jumlah karyawannya yang sedikit ini, Pak Dani dalam satu bulan mendapatkan omzet sebesar Rp 5 juta, dikarenakan prospek kebutuhan katering cukup banyak maka Pak Dani menambahkan karyawannya menjadi 5, tetapi untuk faktor faktor produksi lain tidak ditambahkan, seiring berjalannya waktu omzet membesar jadi Rp 10 juta.

Session 2


Faktor-Faktor Produksi
Labor (karyawan) : 5 orang
Land (Tempat Usaha) : Rumah Pak Dani Sendiri
Capital (Modal) : 3 Juta Rupiah (untuk operasional dll)
Enterpreneurship : Pak Dani baru pertama kali buka usaha, namun sudah ada teman yang mau mengajari
Techology : Belum ada, semua dikerjakan manual

Pertambahan karyawan membuat bisnis Pak Dani semakin besar dan dikenal banyak orang, Pak Dani pun mulai kewalahan mengirim pesanan, akhirnya Pak Dani merekrut 2 karyawan lagi sehingga omzet Pak Dani menjadi semakin besar, namun pertambahannya hanya sedikit tidak seperti sebelumnya omzet Pak Dani sekarang adalah Rp 11-13 Jutaan. Karena tak kunjung naik Pak Dani akhirnya menambah lagi 3 karyawan agar bisnis nya semakin besar dan kapasitas produksinya semakin tinggi.

Session 3

Faktor-Faktor Produksi
Labor (karyawan) : 5 orang >> 7 Orang >> 10 Orang (yang terakhir)
Land (Tempat Usaha) : Rumah Pak Dani Sendiri
Capital (Modal) : 3 Juta Rupiah (untuk operasional dll)
Enterpreneurship : Pak Dani baru pertama kali buka usaha, namun sudah ada teman yang mau mengajari
Techology : Belum ada, semua dikerjakan manual

Dengan 10 orang karyawan Pak Dani dengan Pede nya mengatakan bisnisnya akan terus menaik, tetapi ladalah ternyata yang terjadi malah sebaliknya, pembeli mulai meninggalkan Pak Dani karena masakannya sudah berubah rasa dan juga waktu pengerjaannya yang sering molor, omzet Pak Dani jadi mulai merambat turun menjadi Rp 7 Juta. Pak Dani pun galau, karena untuk menggaji 10 orang karyawan cukup tinggi.... Bersambung minggu depan .... hehehhe


Analisa :

Ternyata setelah ditelusuri ketuka terakhir Pak Dani menambah 3 karyawan, bukannya produksinya semakin bagus tetapi mala semakin turun dikarenakan :
1. Tempat produksi dimana merupakan rumah Pak Dani sendiri yang sempit sehingga menghambat proses masak
2. Banyaknya karyawan membuat Pak Dani bingung untuk mengatur, sehingga terjadi in-efisiensi alias pemborosan
3. Banyak karyawan baru yang masih butuh bimbingan karena belum tahu apa apa, sehingga karyawan senior kewalahan untuk mengajari, bukannya produksi malah ngajarin junior
4. Pak Dani mulai kebingungan untuk mencari modal, dikarenakan pesanan banyak namun modalnya kurang, hal ini menyebabkan orderan sering telat jadi

Jadiii... ternyata The Law Of Deminishing Return itu memang bisa terjadi apabila hanya menaikkan 1 faktor produksi tanpa melihat faktor produksi yang lain, padahal sebetulnya faktor produksi semuanya saling berkaitan satu sama lain, sehingga tercipta harmonisasi produksi, efeknya pun tentu saja omzet akan bertambah, keuntungan bertambah, dan keluarga sejahtera heheheh

Aplikasinya di Bisnis Kecil

Dari pemaparan saya diatas, maka bisa disimpulkan bahwa Hukum ini wajib diketahui setiap wirausaha untuk menjalankan usahanya, bahwa tidak selamanya bisnis kita akan naik, tetapi ada suatu titik balik dimana bisnis dapat turun bahkan kemungkinan terburuk bisan collapse atau bangkrut dikarenakan penambahan faktor produksi tanpa mengantisipasi faktor produksi yang lain, lalu apa saja yang harus diperhatikan untuk pengembangan usaha ? kalau menurut maztam begini :

1. Jangan Ambil Keuntungan Terlebih Dahulu

Karena masih bisnis kecil, alangkah baiknya untuk mempunyai tabungan, itu artinya biarlah omzet stagnan atau lurus lurus saja tapi juga mempunyai tabungan, fungsi tabungan ini bisa digunakan menjadi modal agar bisa memproduksi lebih banyak lagi dikemudian hari, tentu saja bagi sebagian bisnis kecil menabung tidaklah mudah karena kebutuhan operasional dan kebutuhan lain lain sangat mepet adanya...

2. Belajar Enterpreneurship - Kewirausahaan

Ini penting untuk mendapatkan ilmu ilmu baru tentang dunia usaha sendiri, anda bisa mengikuti seminar seminar wirausaha apabila tidak suka baca buku, atau apabila anda tidak suka mengikuti seminar maka anda bisa baca buku wirausaha hehhehe. Belajar tentu saja tidak itu saja, mengadakan riset kecil kecilan, mencari orang yang lebih pintar untuk mengajari, sampai berangkat kuliah jurusan ekonomi (managemen ) barangkali juga langkah langkah dalam meningkatkan jiwa wirausaha

3. Rekrut Karyawan Dengan Bijak

Jangan gara gara ingin omzet banyak, maka karyawan ditambah terus sehingga mengakibatkan efisiensi. Untuk usaha kecil tidak mempunyai banyak karyawan tidak masalah, yang penting bisa menghasilkan terlebih dahulu, dan punya tabungan kedepannya.

4. Perluas Lokasi

Salah satu fungsi tabungan adalah untuk memperluas tempat usaha sehingga bisa digunakan untuk produksi yang lebih banyak lagi, kalau ini pasti tahu lah yah... semakin besar tempat nya kan semain enak hehehe.

Demikian artikel maztam kali ini, sungguh menyesal karena jarang update, maklum maztam sedang belajar lebih dalam lagi, semoga bermanfaat dan semoga Pak Dani bisa sukses bisnis kateringnya hehehehhe ...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sidoarjo Map (Peta Kabupaten Sidoarjo)

Sidoarjo Map . Kali ini maztam akan berbagi peta Sidoarjo barangkali ada yang membutuhkan peta ini supaya tidak tersesat di jalan ketika datang ke Sidoarjo. Sidoarjo merupakan salah satu Kabupaten yang berada di Jawa Timur, letaknya cukup strategis karena dekat dengan Kota Metropolitan Surabaya, yaitu berada tepat di selatan Kota Surabaya. Teman teman apabila perkunjung ke Sidoarjo, yang paling terkenal dari Sidoarjo adalah UKM-nya. Kota yang mempunyai julukan kota udang ini juga disebut sebut sebagai kota yang memiliki UKM yang paling banyak, dari kerajinan tas, kerupuk, sampai batik ada di Sidoarjo. Peta Sidoarjo Langsung saja bagi teman teman yang mengunduh peta Sidoarjo maztam telah mencari beberapa map yang mungkin bisa membantu. Map tersebut ada dua jenis yang pertama map gambar yang bisa di download dan map dari google, apabila teman mempunyai gadget bisa langsung dilihat. Peta Sidoarjo Google Map Sekian informasi dari maztam, semoga bisa membantu teman yang...

7 Alat Terbaik untuk Mengevaluasi Desain Web

Desain web yang efektif adalah desain yang dapat membuat para pengguna menemukan informasi dengan cepat dan dengan cara yang logis. Apakah para pengunjung menemukan konten yang anda ingin mereka untuk kunjungi? Apakah mereka mencarinya pada tempat yang tepat pada web anda? Apakah anda berhasil menarik perhatian mereka, atau mereka segera meninggalkan situs anda? Jika anda tertarik untuk menganalisa dan mengoptimalkan tampilan halaman anda - berikut ini adalah beberapa alat yang dapat membantu anda. 1. ClickHeat ClickHeat adalah alat visual sumber terbuka ( open source ) yang menunjukkan area "panas" dan "dingin" dari sebuah halaman situs. Ia memungkinkan anda melihat titik di mana pengguna paling banyak melakukan klik, dan daerah mana yang tidak mereka hiraukan. Download: Clickheat dari SourceForge.net. 2. Crazy Egg Crazy Egg menawarkan banyak sekali peralatan analisa yang dapat menangkap apa yang dilakukan oleh pengunjung. Fitur - fitur yang ada termasuk: Conf...

Segarnya Es Degan Jeruk Nipis di Cemeng Sidoarjo

Es Degan Jeruk Nipis . Panas panas gini maztam yang tengah sibuk menjalani rutinitas kerja harian membuat gerah tenggorokan. Minum air putih saja rasanya masih kurang terasa "segar", juga es yang lain tidak bisa melegakan tenggorokan yang kering. Akhirnya dalam perjalanan pulang, maztam mencoba untuk mampir sebentar ke warung Es Degan Pinggir jalan. Tapi karena Maztam belum punya kamera jadi belum bisa mengabadikan gambarnya, ini ilustrasinya : Sumber gambar : http://www.kedaijagongan.com/minuman/es-kelapa-muda-original Segarnya Terasa .... Es Degan ini berbeda dari biasanya, karena ada 2 menu yaitu Es Degan Jeruk Nipis dan Es Degan Madu Susu, karena jeruk nipis membawa sensasi segar dan dingin maka Maztam pun memilih Es Degan Jeruk Nipis. Dari nampak prentasinya (meniru master chef indonesia) benar benar menggoda, bayangkan saja saatu gelas besar es degan dengan potongan es kecil kecil diatasnya, rupanya jeruk nipisnya bukan main main, setengah potongan jeruk nip...