Halangan - Halangan Saat Menulis Blog

Halangan - Halangan Saat Menulis Blog

Selamat pagi kawan, sudah lama sekali kiranya tidak pernah share di blog ini. Tapi tangan ini gatel juga pengen nulis lagi, kali ini saya pengen berbagi atas dasar pengalaman saya khususnya dalam dunia tulis menulis di blog.

Jikalau saya amati ada beberapa halangan, mengapa orang kita susah untuk menulis serta umumnya bagi orang Indonesia adalah banyak sekali halangan untuk membaca, karena hubungan membaca dan menulis ini sangat erat dan mempengaruhi.

Oke sebelum saya jelaskan mengapa halangan menulis dan solusinya, saya akan bahas dulu dengan halangan membaca. Dalam keseharian orang Indonesia, membaca lebih dikenal dengan proses belajar buku teks yang biasa dilakukan oleh anak sekolah / kuliah. Terbukti apabila orang tua kita menyuruh kita untuk belajar maka yang harus dilakukan adalah membaca, memang dalam konteks dunia awal pendidikan hal itu bisa jadi benar. Tapi efeknya membaca dikategorikan menjadi aktifitas yang membosankan, tidak berguna, dan hanya terbatas untuk anak-anak sekolah yang tentunya kita paham bahwa pelajaran kala itu tidak terlalu berguna di dalam dunia kerja maupun di masyarakat.

Sehingga menurut paham saya, orang Indonesia mem-branding-kan membaca menjadi aktifitas yang ruwet dan minim manfaat serta terkesan hanya dilakukan oleh akademisi dan berputar didunia akademis saja. Maka yang perlu dirubah adalah brand membaca itu sendiri, bagaimana membaca bisa dianggap sebagai aktifitas biasa, bukan aktifitas yang terlalu high class atau intelektual yang hanya dimonopoli orang pintar.

Membaca menjadi penting ketika proses selanjutnya dalah eksekusi pemahaman yang didapat dari membaca dan mencoba membagikan hasil hasil temuan individu dalam sebuah aksi dengan cara lisan maupun tulisan. Harusnya membaca merupakan aktifitas yang menghibur, menarik dan mengedukasi dengan cara - cara berikut ini :

1. Membandingkan bacaan dengan pengalaman pribadi
2. Membandingkan bacaan dengan bacaan yang lain
3. Membandingkan bacaan dengan pengalaman orang lain
4. Memperkaya wawasan pada bidang tertentu
5. Melihat suatu massalah dan pemecahan dari sudut pandang orang lain

Pengalaman pribadi saya, seringkali menemukan hal - hal baru yang menarik daripada pemikiran saya sendiri sebelumnya. Contohnya pada saat saya membaca salah satu buku favorit saya 4 Dicipline of Exectuion yang membahas tentang tata cara mengeksekusi segala sesuatu dengan baik. Pada awalnya saya memiliki pengalaman tentang cara - cara dan metode pelaksaan yang banyak terinspirasi dari buku The Art of War nya Sun Zu yang merupakan akar dari manajemen modern sekarang berdasarkan pengalaman perang Cina jaman dahulu. Ternyata pedoman pelaksanan di buku 4 Dicipline of Execution lebih modern, adaptif dan lebih eksekutif daripada The Art of War yang hanya konsep-konsep saja (tentu saja begitu karena buku ini ditulis ribuan tahun lalu yang tidak bisa memuat banyak penjelasan), tetapi masih dalam jalur yang sama yaitu tentang metode - metode pelaksanaan yang cemerlang dan memberikan saya pemahaman terstruktur mengenai sifat-sifat pelaksanaan.

Dari membaca dan mencerna informasi, maka dilanjutkan dengan menulis, tentu saja anda gak akan bisa menulis sebelum anda mempunyai hasrat untuk membaca, kecuali anda memiliki pengalaman - pengalaman yang luar biasa atau mendapatkan penjelasan secara lisan.

Dari pengalaman saya saat ini, halangan yang memberatkan seseorang untuk menulis adalah :

Emosional Block, yaitu rasa keengganan tanpa alasan untuk melakukan kegiatan menulis sehingga penulis merasa tidak punya mood  yang baik untuk menulis. Hal ini dikarenakan kita menganggap bahwa kegiatan menulis kegiatan yang sangat berat karena memeras sumber daya pikiran terlalu besar, sehingga sebelum melakukannya saja terasa sangat enggan. Emosi ini paling lumrah keluar tetapi masih bisa ditanggulangi dengan cara menghilangkan atau menjaga agar blok emosi tidak muncul. 

Tips saya yang sedang saya coba adalah dengan menganggap apa yang saya tulis hasilnya selalu jelek. Dengan menganggap tulisan jelek, artinya ekspetasi dalam tulisan saya selalu rendah dan pikiran saya akan selalu menganggap bahwa sumber daya yang dikeluarkan untuk menulis adalah minim. Apabila pikiran saya menganggap hal ini minim / mudah, maka saya juga akan mudah saja melakukannya tanpa effort yang tinggi, dan cobalah fokus pada hasil tulisan yang jadi tanpa memikirkan kualitasnya bagaimana, karena semakin banyak anda melakukannya maka kualitas juga semakin baik seiring dengan pengalaman yang bertambah. 

Juga karena tulisan kita selalu jelek, maka kita akan selalu mencoba untuk membenahi dan menambah perbendaharaan tulisan dengan membaca tentu saja.