Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2008

Konfigurasi Mikrotik (2)

Beberapa hari yang lalu, saya telah mempostingkan cara untuk mengkonfigurasi Mikrotik , tetapi rupanya ada cara yang lebih mudah dan praktis serta nyaman and softly easy soon ... (english mode : on), soalnya bisa pakai tampilan WinBox yang bisa dipakai di komputer klien (w0_0w), nih cara kopi paste dari blognya mas caesar , matur nuwun ya mas.. (english mode : off, jowo mode : on) Tutorial ini membahas proses instalasi dan konfigurasi Mikrotik sebagai Server. MikroTik RouterOS™ adalah sistem operasi linux yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer menjadi router network yang handal serta mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk ip network dan jaringan wireless. Spesifikasi perangkat minimal yang dibutuhkan yaitu: a. CPU dan motherboard - bisa dgn P1 ~ P4, AMD, cyrix asal yang bukan multi-prosesor b. RAM - minimum 32 MiB, maximum 1 GiB; 64 MiB atau lebih sangat dianjurkan, kalau mau dibuat proxy , dianjurkan 1GB… perbandingannya, 15MB di memori ada 1GB di proxy.. c. HDD minimal 128

Konfigurasi LTSP

Setelah saya mempostingkan cara menginstall LTSP , sekarang barulah kita menkofigurasi LTSP. Berhubung komputer di LAB TKJ tidak begitu memadai akhirnya saya lewat google : Tulisan ini dibuat oleh kelompok Mahasiswa S1 Ilmu Komputer USU (Sdri. Dwi Kartika Bangun, dkk) yang mendapat tugas untuk Praktek Kerja Lapangan di unit jaringan saya di Pusat SI/TI Universitas Sumatera Utara. Agar apa yang mereka pelajari dapat dimanfaatkan oleh banyak orang maka saya memberikan tugas untuk "Membuat Jaringan LTSP" dengan mengoptimalkan peralatan yang ada termasuk resource hardwarenya. Setelah jadi, ternyata hal ini dapat dimanfaatkan oleh para mahasiswa lainnya dalam mencari bahan-bahan kuliah, menyelesaikan tugas, dan berbagai hal lainnya yang memerlukan penggunaan komputer terutama yang terhubung ke Internet. Semua dapat mereka lakukan secara Free (Gratis) mengingat hampir seluruhnya adalah perangkat yang statusnya sudah digudangkan (hampir jadi sampah). Hal lain yang cukup mengejutkan

Pengertian Subnetting

Subnetting merupakan suatu hal yang wajib dikuasai oleh seorang Network Administrator. Administrator-administrator yang mengelola jaringan besar sering kali merasa perlu membagi-bagi jaringan menjadi bagian yang lebih kecil lagi yang disebut sub networks. Saya akan menjelaskan mengenai konsep subnetting ini dengan menggunakan ilustrasi dan analogi yang ada disekitar kita. Apa sebenarnya yang disebut dengan subnetting dan kenapa harus dilakukan? Pertanyaan ini bisa dijawab dengan analogi sebuah jalan. Jalan bernama RE Martadinata terdiri dari beberapa rumah bernomor 01-08, dengan rumah nomor 08 adalah rumah Ketua RT yang memiliki tugas mengumumkan informasi apapun kepada seluruh rumah di wilayah Jl. RE Martadinata. Dikarenakan oleh suatu keadaan dimana rumah di wilayah itu makin banyak, tentu kemungkinan menimbulkan keruwetan dan kemacetan. Karena itulah kemudian diadakan pengaturan lagi, dibuat gang-gang, rumah yang masuk ke gang diberi nomor rumah baru, masing-masing gang ada Ketu

Perhitungan Subnetting

Konsep subnetting sebetulnya melingkupi pertanyaan-pertanyaan berikut: * Berapa banyak subnet yang bisa dihasilkan sebuah subnet mask? * Berapa banyak host yang valid pada setiap subnet? * Subnet-subnet mana saja yang valid? * Mana yang termasuk broadcast address untuk setiap subnet. * Host-host mana saja yang valid untuk setiap subnet. Subnetting Pada Alamat Kelas C Pada alamat kelas C, hanya tersedia 8 bit untuk mendefinisikan host. Subnet mask kelas C yang mungkin adalah sebagai berikut : Binary;Desimal; Singkatan 10000000; 128; /25 (tidak valid) 11000000; 192; /26 11100000; 224; /27 11110000; 240; /28 11111000; 248; /29 11111100; 252; /30 11111110; 254; /31 (tidak valid) Untuk contoh perhitungan subnetting, saya menggunakan 255.255.255.192 192 = 11000000 Pada bilangan binary diatas (11000000), bit 1 mewakili bit-bit subnet dan bit 0 mewakili bit-bit host yang tersedia pada setiap subnet. 192 memberikan 2 bit untuk subnetting dan 6 bit untuk mendefinisikan host pada masing

Pengenalan TCP/IP

Dalam konsep komunikasi data suatu jaringan komputer, ada mekanisme pengiriman data dari komputer sumber ke komputer tujuan dimana proses pengiriman paket data tersebut sampai dengan benar ke komputer yang dituju. Tentunya dalam proses pengiriman yang terjadi tidak semudah yang dipikirkan. Alasan pertama, komputer tujuan berada jauh dari komputer sumber sehingga paket data yang dikirimkan bisa saja hilang atau rusak di tengah jalan. Alasan lainnya, mungkin komputer tujuan sedang menunggu/mengirimkan paket data dari/ke komputer yang lain. Tentunya paket data yang akan dikirimkan diharapkan sampai dengan tepat tanpa terjadi kerusakan. Untuk mengatur mekanisme komunikasi data tersebut dibutuhkan pengaturan proses pengiriman data yang dikenal sebagai protocol. Protokol di sini adalah sebuah perangkat lunak yang melekat pada setiap sistem operasi tertentu. TCP/IP (singkatan dari “Transmission Control Protocol”) adalah sekumpulan protokol yang didesain untuk melakukan fungsi-fungsi komunikas